F-16

F-16

Selasa, 17 Februari 2015

Nasib Gary Powers

    Francis Gary Powers, pilot U-2 yang ditembak jatuh oleh rudal SA-2Soviet pada 1 Mei 1960 namun berhasil menyelamatkan diri dan ditawan, nasibnya sungguh malang. Bukannya dianggap dan dipuji puji sebagai pahlawan Amerika, namun oleh sebagian rekan dan pimpinannya dia malah dianggap sebagai pengecut, bahkan ada yang mencapnya sebagai penghianat. Menurut mereka, dia bunuh diri saja sehingga tidak mempermalukan negara dan presidennya sendiri.

   Anggapan keras seperti itu tidaklah terlepas dari situasi yang memojokkan AS, tatkala PM Soviet Nikita Krushchev benar benar menelanjangi AS dan Presiden Dwight Eisenhower dalam KTT di Paris antara AS dengan Uni Soviet. Dengan pintarnya Khruschev memainkan kartu penembakan pesawat mata-mata U-2 dan tertangkapnya pilotnya, sementara Eisenhower secara terbuka membantah semua yang diklaim oleh Khruschev. Tatkala bukti bukti dibeberkan, maka AS pun tak berkutik lagi. Eisenhower pun akhirnya terpaksa mengakui penerbangan mata-mata tersebut dan berjanji tidak mengulangi demi terselamatkannya KTT.

dengan pesawat U-2 nya
 Namun ketika PM Khruschev juga menuntut AS meminta maaf, maka Eisenhower pun tak tahan lagi dan memilih pulang ke Washington. KTT untuk mencari perdamaian dalam koeksistensi antara blok barat dengan blok timur pun berantakan, gagal gara-gara sebuah U-2. Dunia pun ikut tersentakdengan terungkapnya pengoperasian U-2 yang begitu dirahasiakan. Akibat kekecauan dan kekelahan AS di KTT Paris itulah, maka kemarahan ditunjukan kepada Gary Powers. Dia dijadikan kambing hitam oleh kalangan CIA, Skunk Works, politisi dan sebagian masyarakat.

    Dipertanyakan mengapa dia tidak menyuntik diri saja dengan racun yang telah disediakan dalam kit pilot U-2 sebagai pengganti pil sianida. Mengapa dia bersikap chicken, penakut, pengecut. Begitulah semangat penuh emosional “para patriot” Amerika terhadap Powers. Padahal mereka tidak tahu betul apa yang dialami dan dihadapi oleh Gary Powers, yang selama berbulan-bulan diisolasi, dilarang berkomunikasi dengan siapapun di dalam penjara Lubianka yang terkenal bengis itu.
            
    Oleh pengadilan Soviet, Gary Powers dijatuhi hukuman kerja paksa selama 10 tahun. Namun baru dua tahun menjalaninya, pada Februari 1962 dia bebas karena dipertukarkan dengan Rudolph Abel, mata-mata ulung Soviet yang tertangkap oleh AS. Dia dipulangkan ke AS tanpa sambutan apapun, bahkan dalam kerahasiaan dia langsung dibawa ke wisma khusus CIA di Virginia. Di sini selama berhari hari dia terus diinterogasi oleh CIA tanpa henti mengenai apa yang dialaminya di langit Soviet maupun di penjaranya. Pimpinan Skunk Works, Kelly Johnson diundang ikut mendengar keterangan Gary Powers, khusus sekitar tertembaknya pesawatnya. Kelly lega dan puas karena pilot itu menerangkan secara benar apa yang terjadi


Bersama Kelly Johnson (kiri)
         
    Gary Powers adalah salah seorang dari kelompok pertama enam pilot yang direkrut dari skuadron tempur Komandu Udara Strategis (SAC). Tatkala pertama kali melapor, mereka sudah menjadi orang sipil dengan identitas baru. Kelly Johnson yang merasa iba terhadap nasib Gary Powers, kemudian menawarinya sebagai flight test engineer di Skunk Works, yang diterima oleh Powers dengan sukacita. Dia bekerja di situ selama delapan tahun, dan tahun 1970-an dia pindah kerja sebagai reporter TV dengan tugas utama melaporkan lalulintas dari helikopter. Namun Powers tewas dalam tugas tatkala helikopternya mengalami kecelakaan pada 1 Agustus 1977.
Baru 10 tahu kemudian, USAF mengakui jasanya dengan menganugerahkan medali penghargaan Distinguished Flying Cross secara anumerta. Dia memang pantas mendapatkannya, namun sedihnya DFC itu tiba terlambat baginya.

(dikutip dari Majalah Angkasa)